Upaya Optimalisasi Penarikan Retribusi di GOR Sempaja, Dispora Kaltim Gencar Lakukan Edukasi
LATEST,SAMARINDA – Kebijakan penarikan retribusi di Area GOR Sempaja menjadi fokus utama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam upaya meningkatkan pengelolaan fasilitas olahraga. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya partisipasi masyarakat.
Armen Ardianto, Kasubag Tata Usaha UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, menjelaskan bahwa meskipun Perda No. 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah telah diberlakukan, kebijakan ini belum sepenuhnya diimplementasikan.
“Partisipasi masyarakat masih menjadi kendala utama dalam penerapan kebijakan ini. Kami terus berupaya memberikan pemahaman agar masyarakat mendukung program ini demi keberlanjutan pengelolaan fasilitas olahraga,” ujar Armen.
Ia menekankan pentingnya kontribusi masyarakat melalui retribusi, mengingat besarnya biaya operasional yang dibutuhkan untuk menjaga fasilitas di GOR Sempaja.
“Listrik, air, kebersihan, dan pemeliharaan membutuhkan biaya besar, yang sebagian besar harus ditopang melalui pajak dan retribusi,” tambahnya.
Sebelumnya, tarif retribusi sebesar dua ribu rupiah sempat diterapkan sebelum pandemi Covid-19. Namun, pandemi membuat penerapan retribusi terhenti.
“Saat ini, banyak masyarakat lebih memilih layanan gratis, sehingga sulit untuk kembali menerapkan kebijakan ini,” jelas Armen.
Dispora Kaltim berharap, dengan penegakan aturan ini, pendapatan dari retribusi dapat digunakan untuk peningkatan fasilitas olahraga.
“Dana yang terkumpul nantinya akan dialokasikan untuk perbaikan dan pengembangan sarana prasarana,” katanya.
Sembilan bulan setelah Perda ini disahkan, Armen mengungkapkan bahwa edukasi masyarakat menjadi langkah penting untuk mendorong penerimaan kebijakan ini.
“Kami memahami beragamnya karakter masyarakat. Diperlukan pendekatan yang lebih intensif agar semua pihak memahami manfaat kebijakan ini,” tutupnya.(Adv/Dispora Kaltim)
