Opini

Seperti Ini Kondisi Pasar Pagi Pamularsih Saat Masa Pademi

Alna Srohfiah

Weekend ialah hari yang ditunggu oleh banyak  orang,  pasalnya weekend  menjadi pilihan keluarga untuk berkumpul bersama menikmati suasana liburan untuk sekedar bersantai dan melepas penat setelah bekerja selama 6 hari penuh , ada beberapa tempat yang dapat dmenjadi rujukan saat weekend salah satunya adalah Pasar pagi atau Sunday morning ( sunmori ) ada beberapa pasar pagi yang buka di Semarang pada masa pandem ini salah satunya adalah pasar pagi Pamularsih.

Pasar pagi Kalibanteng atau sering disebut sebagai pasar pagi Pamularsih berada di jalan Wr.supratman Gisikdrono Kec.Semarang Barat Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah  , letaknya yang strategis dan pedagangnya yang berbagai macam menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung selain itu pasar pagi Pamularsih dibagi menjadi dua sisi yang berada di dua desa  “ Pasar pagi dibagi menjadi dua bagian, ada yang di desa Gisikdrono yang pegang pak Sulthon ,dan ada yang di desa Sri rejeki dipegang oleh pak Fauzi” tutur Mas Ambon (38) salah satu pengurus sunmori Pamularsih .

Pasar pagi Pamularsih dalam pelaksanaanya  selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) , setiap pedagang diwajibkan memakai masker dan menyediakan cuci tangan, selain itu setiap pengurus diwajibkan mengingatkan bagi pedagang yang melanggar prokes,   pernah ada salah satu pedagang yang melanggar prokes sehingga menyebabkan ditutupnya sunmori Pamularsih untuk beberapa waktu ,“Kemarin tutup karena ada salah satu pedagang yang gak bawa masker akhirnya ditegur langsung oleh lurahe Gesikdrono” Ambon (38) minggu 14//03/2021

Masa pandemi mengakibatkan penurunan omset bagi para pedagang sunmori  Pamularsih  karena banyak mahasiswa yang pulang kerumah masing-masing sesuai anjuran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud) untuk mencegah penularan covid 19. menurut salah satu pedagang sunmori Pamularsih Dimas (38)  “Penjualan setelah pandemi menjadi menurun tiga kali lipat, sebelum masa pandemi saya biasa membawa pulang uang 150.000  ribu” , setelah pandemi hanya bawa 50.000 ribu saja” ujarnya saat berjualan Minggu 14/03/2021.

Namun adanya pademi  ini tidak menyurutkan minat  berwirausaha masyarakat karena adanya peningkatan jumlah pedagang di sunmori Pamularsih seperti yang dituturkan mas Ambon (38)  “Kayake jumlah pedagang malah tambah banyak, dilihat dari hasil statistik bawah sampai atas Jl,Wr supratman sampai Jl.Suratmo”.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button