Banjir Tak Kunjung Teratasi, DPRD Desak Perbaikan Pintu Air di Kelurahan Api-Api

LATESTBONTANG – Kelurahan Api-Api kembali mengalami banjir parah hingga sepinggang orang dewasa di RT 29, akibat belum diperbaikinya pintu air yang berfungsi sebagai pengendali aliran. Kondisi ini semakin memprihatinkan setiap kali hujan deras mengguyur, diperparah dengan air kiriman dari daerah hulu yang melimpah.
Warga Kelurahan Api-Api sudah bertahun-tahun menjadi langganan banjir saat musim hujan. Situasi tersebut membuat masyarakat khawatir dan menginginkan solusi konkret dari pemerintah.
Anggota Komisi A DPRD Kota Bontang, Muhammad Irfan, mendesak Pemerintah Kota Bontang agar segera memperbaiki pintu air di RT 29 sebagai langkah utama mencegah banjir.
“Saya berharap pemerintah segera menindaklanjuti perbaikan pintu air agar banjir di RT 29 tidak terus terjadi dan merugikan warga,” kata Irfan, Selasa (5/11/2024).
Irfan menyoroti infrastruktur yang dinilainya kurang memadai di wilayah tersebut, yang berdampak buruk pada warga setiap kali curah hujan tinggi. Kurangnya fasilitas pengendalian banjir membuat area ini rentan terendam, mengakibatkan aktivitas masyarakat menjadi terganggu dan berdampak pada kesejahteraan mereka.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, turut terdampak oleh banjir tersebut. Ia bahkan terlambat menghadiri rapat paripurna DPRD Bontang pada Senin (5/11/2024) akibat genangan air yang merendam rumahnya. “Saya terlambat datang karena rumah saya sendiri ikut terendam banjir,” ungkapnya.
Menurutnya, perbaikan pintu air di RT 29 akan menjadi langkah penting yang harus segera direalisasikan oleh pemerintah. Selain itu, diperlukan juga perhatian menyeluruh terhadap sistem drainase dan aliran air di kawasan Api-Api untuk mengurangi risiko banjir berulang.
Irfan berharap, dengan perbaikan cepat yang menyeluruh, Kelurahan Api-Api bisa terbebas dari banjir dan masyarakat dapat menjalani aktivitas tanpa dihantui kekhawatiran saat musim hujan tiba.
“Saya berpesan kepada pemerintah untuk secepatnya memperbaiki pintu air, sehingga kejadian ini tidak berulang,” ujarnya.
Ia mewakili warga sekitar berharap Pemkot Bontang dapat menunjukkan aksi nyata dan segera membenahi infrastruktur pengendalian air, mengingat dampaknya yang sangat merugikan.