LATESBONTANG – Nilai aset daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada 2022 sebesar Rp13,4 triliun. Ini disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Zubair yang berdasar pada data neraca daerah.
Zubair menyebut neraca daerah merupakan bentuk laporan pertanggungjawaban atas kekayaan daerah yang tidak tergambar dalam Laporan Realisasi Anggaran yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas.
“Nilai aset Kutim sampai dengan 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp13,4 triliun. Nilai aset ini terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, properti investasi dan aset lainnya,” terang Zubair pada Rapat Paripurna penyampaian Nota Pengantar Pertanggungjawaban APBD Tahun 2022, di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Rabu (14/6/2023).
Zubair menjelaskan Aset lancar merupakan kekayaan daerah yang masa manfaatnya kurang dari satu tahun sedangkan Investasi jangka panjang merupakan investasi yang dimiliki pemerintah selama lebih dari setahun dan dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
“Nilai aset lancar Kutim pada tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp 2,01 triliun dan nilai investasi jangka panjang Kutim pada tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp 196,79 miliar yaitu nilai investasi permanen berupa penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” jelasnya.
Dirinya juga mengungkapkan nilai aset tetap Kutim pada tahun anggaran 2022 adalah sebesar Rp8,44 triliun dan nilai properti investasi kutim adalah sebesar Rp376,85 miliar.
“Adapun aset lainnya yang merupakan aset non lancar pemerintah yang tidak bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok piutang jangka panjang, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan adalah sebesar Rp2,36 triliun,”
Lebih lanjut, Zubair menerangkan kewajiban merupakan utang pemerintah yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
“Nilai kewajiban Kabupaten Kutai Timur sampai dengan 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp81,27 milyar yang terdiri dari pendapatan diterima dimuka sebesar Rp574,27 juta, utang belanja sebesar Rp 15,92 miliar, dan utang jangka pendek lainnya sebesar Rp64,77 miliar dan nilai ekuitas sampai dengan 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp13,31 triliun,” pungkasnya. (adv).