Pelantikan Pimpinan DPRD Bontang Tunggu SK Gubernur, Sekwan Segera Bersurat ke Walikota
LATESTBONTANG – Pelantikan pimpinan definitif DPRD Bontang periode 2024-2029 masih harus menunggu proses administrasi yang melibatkan Walikota dan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
Sekretaris DPRD Bontang, Yessy Waspo Prasetyo, menyatakan bahwa pihaknya akan segera bersurat kepada Walikota Bontang untuk memulai proses ini, sebelum akhirnya Walikota mengirim surat kepada Gubernur.
Menurut Yessy, pengumuman nama-nama pimpinan definitif sudah dilakukan, namun pelantikan baru bisa dilaksanakan setelah SK dari Gubernur diterbitkan.
“Kami akan bersurat kepada Walikota terlebih dahulu, kemudian Walikota yang akan meneruskan ke Gubernur. Setelah itu, baru bisa keluar SK untuk pelantikan ketiga pimpinan DPRD Bontang,” jelas Yessy saat dikonfirmasi, Rabu (2/10/2024).
Yessy menjelaskan, meskipun pihaknya telah menyusun timeline untuk pelantikan, semuanya masih sangat bergantung pada kapan SK dari gubernur akan diterbitkan.
“Jadwal sudah kami siapkan, tapi tetap bergantung pada proses di tingkat provinsi. Kami tidak bisa memastikan kapan SK gubernur akan turun,” ujarnya.
Setelah surat dari DPRD Bontang dikirim ke Walikota, bagian pemerintahan akan meneruskan ke Biro Pemerintahan di tingkat provinsi untuk diproses lebih lanjut. Proses ini menjadi syarat utama sebelum SK dapat diterbitkan dan pelantikan definitif dilakukan.
Pelantikan pimpinan definitif ini sangat penting bagi keberlangsungan fungsi DPRD Bontang dalam periode 2024-2029. Dengan struktur kepemimpinan yang resmi, diharapkan DPRD dapat segera menjalankan tugas dan wewenangnya dalam legislatif, pengawasan, serta anggaran.
Ia berharap, setelah proses administrasi inipelantikan bisa segera dilaksanakan dan pimpinan definitif DPRD Bontang bisa mulai bekerja sesuai mandat yang diberikan.
Diberitakan sebelumnya, tiga unsur pimpinan DPRD yang telah diumumkan adalah Andi Faizal Sofyan Hasdam sebagai Ketua DPRD, Siti Yarra sebagai Wakil Ketua I, dan Maming sebagai Wakil Ketua II. Ketiganya berasal dari partai pemenang pemilu legislatif, yaitu Partai Golkar, PKB, dan PDI-P.