Fraksi Gerindra Soroti Ketergantungan Bontang pada Dana Transfer, Dorong Peningkatan PAD
LATESTBONTANG – Fraksi Gerindra DPRD Kota Bontang mengungkapkan kekhawatirannya terkait tingginya ketergantungan Kota Bontang pada pendapatan transfer dari pemerintah pusat dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025.
Dengan target total penerimaan daerah mencapai Rp2,25 triliun, 79,91 persen dari jumlah tersebut berasal dari pendapatan transfer, sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sekitar 17,58 persen.
Ketua Fraksi Gerindra, Heri Keswanto, menyampaikan pandangannya mengenai isu tersebut pada Senin (4/11/2024). Kondisi ini membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bontang masih jauh dari harapan.
“Bontang sebenarnya memiliki potensi besar dari sumber daya lokal yang dapat dikelola untuk meningkatkan PAD, namun hal ini belum dioptimalkan dengan baik,” ucapnya.
Heri menjelaskan, ketergantungan pada dana transfer bukanlah solusi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi Bontang. Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa kemandirian fiskal harus diwujudkan agar pembangunan di Bontang tidak hanya bergantung pada aliran dana dari pusat.
“Jika ketergantungan ini terus dibiarkan, Bontang akan kesulitan mencapai kemandirian fiskal,” jelasnya.
Dalam RAPBD 2025, Fraksi Gerindra juga melihat besaran alokasi belanja daerah yang cukup signifikan, yaitu mencapai Rp2,45 triliun. Rincian belanja tersebut mencakup Belanja Operasi sebesar 72,92 persen dan Belanja Modal sebesar 26,82 persen.
Ia berharap, pengalokasian ini dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah kota dapat mengevaluasi strategi pengelolaan potensi daerah sehingga mampu meningkatkan PAD secara signifikan.
“Dengan potensi besar yang ada, pemerintah daerah seharusnya mampu memaksimalkan pengembangan PAD untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bontang,” lanjutnya.
Selain itu, Fraksi Gerindra juga mengingatkan pentingnya diversifikasi sumber pendapatan daerah agar ketergantungan pada dana pusat dapat dikurangi. Menurutnya, perlu dilakukan kajian potensi bisnis dan ekonomi lokal yang bisa didorong agar PAD Bontang semakin kuat di masa mendatang.