Wakil Ketua Komisi A DPRD Bontang Desak RSUD Taman Husada Tingkatkan Kapasitas Ruang Rawat Inap
LATESTBONTANG – Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Winardi, menyoroti minimnya kapasitas ruang rawat inap di RSUD Taman Husada. Ia menyebut bahwa keterbatasan ruang membuat pasien yang datang melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus menunggu hingga 24 jam sebelum mendapatkan kamar.
Winardi menyampaikan kekhawatirannya terkait lamanya waktu tunggu ini, mengingat RSUD Taman Husada adalah satu-satunya rumah sakit pemerintah di Kota Bontang yang seharusnya mampu melayani kebutuhan masyarakat secara optimal.
“Penundaan waktu tunggu yang terlalu lama seperti ini memprihatinkan,” ujar politisi PDI-P tersebut, Selasa (5/11/2024).
Saat berdialog dengan Direktur RSUD Taman Husada, Suhardi, Winardi mempertanyakan penyebab terbatasnya ruang inap. Suhardi mengungkapkan bahwa jumlah kamar yang tersedia memang terbatas, hanya sekitar 200 kamar, sehingga sering tidak mencukupi saat ada lonjakan pasien.
Oleh karena itu, ia mendorong agar segera dicari solusi untuk menambah kapasitas kamar rawat inap di rumah sakit tersebut.
“Ini perlu menjadi prioritas, agar pasien bisa mendapat layanan lebih cepat tanpa harus menunggu terlalu lama di IGD,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Winardi mengusulkan agar pemerintah melakukan penganggaran tambahan untuk memperluas fasilitas ini. Menurutnya, perlu adanya dukungan pendanaan dari berbagai sumber, termasuk bantuan keuangan provinsi, APBN, maupun APBD Kota Bontang.
Selain itu, ia menekankan pentingnya penyusunan dokumen pendukung seperti master plan dan detail engineering design (DED) untuk memastikan proyek pengembangan ruang inap ini bisa segera terealisasi.
“Segala persiapan dokumen harus dimatangkan agar proyek ini tidak terhambat,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak pemerintah daerah untuk bersama-sama mencari solusi anggaran demi kelancaran proyek ini.
“Mari kita bekerjasama dan temukan sumber anggaran agar penambahan ruang inap ini bisa segera terwujud,” tutupnya.