Penyelesaian Masalah Anak Punk dan Jalanan di Bontang: Fokus pada Edukasi dan Rehabilitasi
LATESTBONTANG – Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Yusuf, menyuarakan pentingnya pendekatan yang lebih humanis dalam menangani masalah anak jalanan dan punk di kota ini.
Meski keberadaan mereka sering kali menimbulkan keresahan warga, Yusuf menekankan bahwa penanganan yang tepat seharusnya tidak hanya mengandalkan penertiban semata, tetapi juga pada edukasi dan rehabilitasi agar mereka bisa kembali ke jalur yang benar.
Anak punk dan jalanan merupakan kelompok anak muda yang sering terlibat dalam gaya hidup bebas di luar norma sosial. Kelompok ini biasanya berkumpul dalam komunitas yang diwarnai dengan ciri khas tertentu, seperti penampilan yang eksentrik dan perilaku yang sering kali dianggap menyimpang. Sebagian besar dari mereka terjebak dalam masalah sosial, seperti putus sekolah, kesulitan ekonomi, hingga ketergantungan pada pergaulan bebas.
Yusuf mengatakan, meskipun mereka terlihat terabaikan dan cenderung mengganggu ketertiban, setiap anak jalanan dan punk masih memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki hidup mereka jika diberikan pembinaan yang serius. Oleh karena itu, pembinaan menjadi langkah kunci untuk memberikan mereka kesempatan kedua.
“Sebagian dari mereka masih anak-anak yang mudah dipengaruhi lingkungan. Kita tidak bisa hanya menghukum atau menangkapi mereka, karena itu bukan solusi jangka panjang. Pembinaan, baik dari orang tua maupun pihak agama, sangat diperlukan,” ujar dia, Rabu (23/10/2024).
Pentingnya pembinaan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tersebut tentang dampak negatif dari perilaku mereka dan bagaimana mereka bisa memperbaiki diri melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan. Yusuf mengusulkan agar pihak keamanan dan pemerintah Kota Bontang tidak hanya melakukan penangkapan, tetapi juga berfokus pada rehabilitasi mereka setelah tertangkap.
“Setiap kali mereka tertangkap, kita harus memberdayakan mereka dengan pendidikan dan keterampilan yang bermanfaat. Jangan hanya menangkapi mereka tanpa ada solusi, kita harus melibatkan orang tua dan tokoh agama untuk bersama-sama mengarahkan mereka ke jalur yang benar,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan bahwa peraturan daerah yang ada perlu lebih mendukung pendekatan rehabilitatif ini agar anak-anak jalanan dan punk bisa diberi peluang untuk berkembang dan beradaptasi dengan norma sosial yang berlaku.
Dengan pendekatan yang lebih berbasis pendidikan dan rehabilitasi, dirinya berharap masalah anak jalanan dan punk di Bontang dapat diselesaikan dengan lebih efektif, memberikan dampak positif bagi masa depan mereka, dan pada akhirnya berkontribusi pada kebaikan bersama.