AdvertorialDPRD Bontang

Penarikan Bak Sampah Di Beberapa Daerah Di Bontang Jadi Sorotan Komisi III DPRD Bontang

LATESTBONTANG – Rapat kerja antara Komisi III DPRD Bontang dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) membahas kebijakan Pemkot Bontang yang menarik bak sampah dari beberapa daerah di Kota Taman.

Amir Tosin, Ketua Komisi III DPRD Bontang, mengungkapkan bahwa banyak warga yang keberatan dengan kebijakan tersebut karena mereka merasa lebih repot untuk membuang sampah.

“Masyarakat banyak yang protes saat kami reses. Mereka bilang, kalau bak sampah ditarik, mereka jadi buang sampah sembarangan di pinggir jalan,” katanya saat memimpin rapat kerja di Kantor DPRD Bontang, Senin (29/5/2023).

Amir menyarankan agar DLH mengabulkan permintaan warga dengan pengawasan yang ketat. Ia juga menyatakan kebingungannya dengan kebijakan penarikan bak sampah yang dilakukan setelah Bontang mendapatkan penghargaan Adipura Kencana.

“Kebijakan ini aneh. Padahal, sebelumnya Bontang sudah diakui dan dinyatakan layak oleh tim penilai dari pemerintah pusat sebagai kota bersih. Itu terbukti dengan diperolehnya penghargaan tertinggi di bidang kebersihan tahun ini,” tambahnya.

Syakhruddin, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Bontang, menjelaskan bahwa kebijakan penarikan bak sampah sudah berjalan sejak sebelum tahun 2023. Tujuannya, untuk meningkatkan estetika kota dan menggantinya dengan Tempat Pembuangan Sampah Sementara/ Reuse, Reduce, Recycle (TPST/3R) di beberapa tempat.

Ia menambahkan bahwa penarikan bak sampah secara keseluruhan hanya terjadi di wilayah Kelurahan Loktuan. Di wilayah lain, penarikan bak sampah dilakukan atas permintaan warga. Misalnya di Jalan Ahmad Yani depan Perumahan Halal Square, Jalan Gajah Mada Kampung Baru, Jalan Sutan Syahrir Tanjung Laut, dan Jalan Ir Juanda.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa DLH terpaksa menarik bak sampah di Jalan Jalan MT Haryono depan Telkom karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di sana. Ada juga beberapa wilayah yang berpotensi lakalantas tapi belum ditarik oleh DLH, seperti di sepanjang Jalan S Parman. Mulai dari Depan Kantor Dana Pensiun PKT, depan Bank BRI cabang Telihan, dan kawasan depan Terminal kilometer 6.

“Wilayah-wilayah itu posisinya ada di turunan atau tikungan. Pengendara yang lewat biasanya juga ngebut sehingga bak sampah di situ jadi bahaya,” paparnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button