Bontang. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Faisal, mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian yang diberikan kepada Pulau Gusung. Menurutnya, pemerintah terkesan lebih fokus pada pengembangan Pulau Melahing untuk masuk dalam 50 besar desa wisata di Indonesia, sementara pulau-pulau pesisir lainnya seperti Gusung, Tihi-Tihi, dan Selangan membutuhkan perhatian terkait kondisi infrastrukturnya.
Faisal menyoroti khususnya kondisi Pulau Gusung yang saat ini terancam oleh abrasi. Ia menekankan bahwa pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih luas, bukan hanya mempromosikan Pulau Melahing saja. “Penting bagi pemerintah untuk tidak hanya fokus pada Pulau Melahing, melainkan juga memberikan perhatian kepada pulau-pulau pesisir lainnya yang membutuhkan penanganan, seperti Pulau Gusung,” ujarnya.
Pulau Gusung, yang terletak di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, memiliki sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) dengan mayoritas penduduknya menggantungkan mata pencahariannya pada sektor nelayan dan petani rumput laut. Pulau ini hanya dapat diakses melalui transportasi laut dengan waktu tempuh sekitar 20-30 menit dari Pelabuhan Loktuan atau Pelabuhan Tanjung Limau.
Faisal mengungkapkan bahwa abrasi air laut menjadi ancaman serius bagi Pulau Gusung. Selain itu, pulau ini juga masih sangat kekurangan fasilitas umum seperti listrik, air bersih, dan pendidikan. Pulau yang dulunya memiliki luas hingga sekitar 1.000 meter dengan lebar 500 meter, kini mengalami penyusutan menjadi 780 meter dengan lebar 150 meter.
“Dalam rangka menjaga keberlanjutan pulau-pulau pesisir, penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian yang adekuat, termasuk dalam hal penanganan abrasi, penyediaan fasilitas dasar, dan infrastruktur yang lebih baik,” tambah Faisal.