LATESTBONTANG – Peningkatan investasi di sektor pariwisata menjadi perhatian utama dari anggota Komisi II DPRD Bontang kepada Pemkot Bontang untuk tahun 2024 mendatang. Perhatian ini khususnya ditujukan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki keterkaitan dengan pariwisata, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Anggota Komisi II, Suharno, secara spesifik mengarahkan perhatian ini kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Menurutnya, anggaran di DPMPTSP ke depan tidak hanya seharusnya difokuskan pada investasi di sektor industri, melainkan juga harus memberikan perhatian serius pada investasi di bidang pariwisata. Terutama karena ini sejalan dengan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang yang ingin menjadikan Kota Taman sebagai destinasi pariwisata.
“Bontang memiliki beragam destinasi wisata. Dengan mendorong investor, diharapkan dapat memberikan dampak positif (multi-flyer effect) dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (14/11/2023).
Saat ini, sektor pariwisata sedang dipersiapkan oleh seluruh pihak untuk mendukung kemandirian fiskal daerah dan menyusun strategi Bontang pasca migas. Sejauh ini, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) masih sangat bergantung pada Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas (DBH Migas), sementara pendapatan asli daerah (PAD) masih tergolong minim. Oleh karena itu, anggota legislatif sering mendorong agar semua OPD penghasil PAD memanfaatkan sektor-sektor pendapatan lainnya.
Peningkatan sektor pariwisata di Bontang sudah mulai terlihat, terutama setelah Kampung Malahing meraih peringkat 3 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 kategori Desa Wisata Maju. Kampung di atas laut ini kini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Kota Taman dan telah sering dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah. Melihat prestasi ini, Pemkot Bontang kini giat dalam upaya menarik investasi untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Bontang. (adv)