Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Sanga-Sanga terus berupaya mengembangkan Wisata Kota Juang agar semakin menarik bagi pengunjung.
Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan barcode digital pada situs-situs sejarah, yang memungkinkan wisatawan mendapatkan informasi sejarah secara langsung melalui pemindaian kode QR.
Camat Sanga-Sanga, Muhammad Dachriansyah menjelaskan bahwa sistem ini diberi nama Si Mata Pejuang yang bertujuan untuk mempermudah akses informasi bagi masyarakat dan wisatawan yang datang.
“Di setiap situs sejarah, kami pasang barcode. Jadi, masyarakat cukup scan barcode tersebut untuk mengetahui sejarah dan informasi terkait situs itu,” ungkapnya.
Kata dia, saat ini, baru lima situs sejarah yang sudah dilengkapi barcode. Namun, pihaknya telah mengajukan permohonan ke Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara agar semua situs di Sanga-Sanga bisa menggunakan sistem serupa.
Tak hanya fokus pada digitalisasi informasi sejarah, pengembangan wisata Kota Juang juga tengah dikoordinasikan dengan Dispar. Dachriansyah menekankan, persiapan yang matang sangat diperlukan, agar wisatawan yang datang mendapatkan pengalaman yang berkesan dan ingin kembali berkunjung.
“Kami tidak ingin hanya sekadar gembar-gembor tanpa kesiapan. Jangan sampai ketika wisatawan datang, mereka kecewa karena ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan,” ujarnya.
Untuk itu, pihak kecamatan dan Dispar terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Ia ingin memastikan bahwa setiap kunjungan ke Sanga-Sanga selalu memberikan pengalaman baru bagi wisatawan.
“Setiap saat, kami ingin ada perubahan yang bisa dirasakan oleh pengunjung. Ini yang sedang kami persiapkan agar Wisata Kota Juang benar-benar memiliki daya tarik yang kuat,” tutup Dachriansyah. (Adv)