DPRD Bontang Dorong Kerja Sama Semua Pihak dalam Penanganan Kasus Pelecehan Anak
Bontang – Kasus pelecehan asusila di Kota Bontang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Hal tersebut bukan tanpa sebab. Tercatat, antara November 2023 hingga Februari 2024, terdapat 15 kasus asusila yang ditangani, dengan mayoritas melibatkan anak-anak usia sekolah, baik sebagai pelaku maupun korban.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengungkapkan bahwa situasi ini memerlukan perhatian dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan pemerintah.
“Anak-anak yang masih di bawah umur harus selalu diberikan pemahaman dan informasi mengenai hal-hal yang mungkin belum mereka pahami, agar mereka bisa membedakan yang benar dan yang salah,” ungkapnya baru-baru ini.
Politisi Partai Golkar ini berharap anak-anak di Bontang dapat menerima pengetahuan dasar yang diperlukan, sehingga jika mereka menghadapi situasi yang menyimpang dari norma, mereka bisa menolak.
“Untuk itu, peran serta semua pihak—baik pemerintah, masyarakat, maupun stakeholder—diharapkan dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menekankan, “Pemerintah juga sudah menyiapkan UPT PPA. Jadi, bagi orang tua yang anaknya membutuhkan pendampingan khusus, tidak perlu ragu untuk datang dan berkonsultasi, karena ini adalah fasilitas pemerintah untuk memaksimalkan pelayanan kepada warga,” tutupnya. (adv)