TANAH PASER – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Paser terus berupaya berinovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Paser, Yusuf Sumako mengatakan bahwa pada survei terakhir yakni tahun 2022 minat baca masyarakat Paser di angka 60 persen. Ia menilai bahwa angka itu terhitung meningkat dibanding survei tahun sebelumnya. Hal itu tidak terlepas dari upaya Diskarpus Paser dalam mempromosikan budaya baca hingga ke tingkat desa.
Selain itu pihaknya juga berupaya melakukan inovasi dengan membuat aplikasi perpustakaan online. Sehingga, masyarakat bisa dengan mudah mengakses buku perpus tanpa harus ke luar rumah. “Secara nasional minat baca kita sangat rendah, untuk kabupaten Paser masih lumayan sekitar 60 persen minat baca masyarakat Paser. Dulu rendah banget kita. Kami mempromosikan ini sampai ke perpustakaan desa, sekolah SD SMP lumayan itu signifikan kenaikannya,” ujarnya.
Menurutnya, kendala terbesar dalam meningkatkan minat baca masyarakat adalah minimnya infrastruktur. Sebagai contoh, meskipun ada Perpustakaan di desa, masyarakat masih terkendala dengan akses jalan yang kurang memadai. Begitupun pada tingkat kecamatan dan kabupaten. “Karena infrastruktur kita tidak memadai. Misalnya kalau pun ada Perpustakaan di desa, jalan dari rumah sulit di desa. Kemudian dari kecamatan ke kabupaten juga susah, sementara perpustakaan kita ini terbatas,” ujarnya.
Di samping itu, era digitalisasi tampaknya juga menjadi salah satu kendala. Dengan adanya Handphone, keberadaan buku menjadi kurang menarik lagi bagi kaula muda bahkan juga orang dewasa. Alih-alih membaca informasi ilmiah, masyarakat lebih tertarik membaca media sosial seperti Facebook, Tiktok, Twitter dan lain-lain.
“Artinya dengan adanya teknologi ini minat baca masyarakat itu sebenarnya meningkat, tapi kan minat bacanya itu hanya terfokus baca Tiktok twitter itu, nah dia tidak terfokus membaca buku-buku,” ucapnya. (Adv)