Dispora Kaltim Berperan Aktif Ikuti Program Pertukaran Pemuda Antar Negara
ERITA 22# TERBIT 03/11/2023
Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berperan aktif dalam mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PAN).
Dalam 3 tahun terakhir Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) telah mengirim pemuda-pemudi terbaik Benua Etam dalam program PAN.
Program Pertukaran Pemuda Etam (PPAN) sendiri merupakan program garapan Kemenpora RI yang telah dilaksanakan secara rutin hasil kerjasama Pemerintah RI dengan negara-negara sahabat yang telah diadakan sejak Tahun 1973.
PPAN salah satu program untuk mengembangkan generasi muda untuk memperluas pengetahuan dan wawasan dengan mengambil pemuda-pemudi di berbagai belahan provinsi di Indonesia.
“Tiga tahun terakhir kita sudah ikut serta, kami utus pemuda terbaik dari Kaltim. Ada yang ke Australia, Singapura, dan Korea. Terakhir ada yang ke Jepang, bulan September. Kalau yang ke Korea bulan Agustus, kalau ke Singapura bulan Juli,” kata Rasman Kepala Bidang Pengembangan Dispora Kaltim kepada awak media.
Rasman menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan pemuda-pemudi berprestasi yang berencana mereka kirimkan. Ia pun bersyukur tiap tahunnya, Kaltim selalu mendapatkan jatah untuk mengikuti PPAN ini. Mengingat, tidak semua provinsi mendapatkan jatah dari Kemenpora RI.
“Seperti tahun ini. Kita sudah dapat 1 orang namanya Talita yang berangkat ke Korea. Kemudian untuk Singapura, namanya Hasbi dari Samarinda,” ujarnya.
Pemuda yang terpilih sebagai perwakilan Kaltim tentunya telah melalui proses seleksi yang ketat. Salah satu poin penting yang diseleksi yakni kepiawaian dalam bidang bahasa inggris, bidang akademik, kesenian, dan retorika.
“Ada syarat tertentu, yaitu TOEFL. Ada wawasan kebangsaannya ya, pancasila, lebih sulit dari CPNS. Akademisinya, keseniannya, cara presentasinya, hingga interviewnya. Banyak aspek yang kita nilai,” paparnya.
Melalui PPAN ini, menjadikan pemuda-pemudi Kaltim memiliki wawasan lebih mengenai negara lain, memiliki jejaring yang lebih luas dan tentunya dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk membangun Kaltim kedepannya.
“Dia bisa lebih mengenal adat-istiadat, kesenian dan budaya di negara tujuan. Ia juga bisa menciptakan jaringan informasi, komunikasi dan bisnis dengan negara sahabat. Serta, meningkatkan rasa saling pengertian diantara masyarakat. Yang terpenting bisa bermanfaat untuk Kaltim,” pungkasnya. (Er/Adv Dispora Kaltim)
Editor : Redaksi