Bakesbangpol Kutim Teliti Kerawanan Sosial, Bupati: Data Ini Penting untuk Kebijakan Preventif
Kutai Timur – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kutai Timur (Kutim) melalui bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik telah mengkaji potensi kerawanan sosial di berbagai wilayah Kutim. Kajian ini merupakan langkah inovasi daerah dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memicu konflik di masyarakat.
Proses pengumpulan data dilakukan langsung di lapangan, melibatkan perangkat desa dengan metode kuisioner. Data ini kemudian diolah dan dianalisis bersama tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutim. Penelitian ini dimulai sejak Maret 2024 dan mencakup desa serta kecamatan di Kutim. Seminar hasil penelitian digelar pada akhir Juni 2024 untuk memaparkan temuan utama.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyambut baik hasil kajian tersebut. Menurutnya, penelitian yang dilakukan Bakesbangpol memberikan data yang akurat dan relevan bagi pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi kerawanan sosial di masyarakat.
“Kajian ini membantu pemerintah daerah dalam mendapatkan data konkret terkait potensi kerawanan sosial, seperti konflik antarwarga, gangguan keamanan, hingga potensi bentrokan yang bisa muncul di masyarakat. Dengan adanya data yang valid, kami bisa merancang langkah preventif dan mengantisipasi lebih dini,” kata Ardiansyah, Rabu (31/7/2024).
Dia menambahkan, potensi kerawanan yang ditemukan, seperti isu-isu sosial dan konflik, sangat penting untuk dipahami agar langkah penanganan yang diambil lebih tepat sasaran. “Kita perlu bersikap proaktif dalam menangani potensi konflik, dan penelitian ini menjadi salah satu alat penting dalam mendukung kebijakan tersebut,” lanjutnya.
Ardiansyah berharap kajian serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan agar pemerintah daerah selalu memiliki data yang mutakhir. Hal ini penting agar kebijakan terkait stabilitas sosial di Kutim bisa terus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kutim, Tejo Yuwono, menyatakan bahwa kajian ini menjadi alat penting dalam meningkatkan kewaspadaan pemerintah daerah terhadap potensi konflik yang mungkin muncul. Menurut Tejo, hasil kajian ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan serta program yang bertujuan menjaga kondusivitas daerah.
“Kajian ini membantu kami dalam merumuskan kebijakan preventif untuk menjaga stabilitas dan ketahanan sosial di Kutim. Kolaborasi antara Bakesbangpol dan BRIDA diharapkan bisa menjadi acuan utama dalam perencanaan ke depan,” ujar Tejo.(ADV/im).