SANGATTA — Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, menegaskan bahwa Pelas Tanah merupakan akar identitas masyarakat daerah yang harus dilestarikan lintas generasi.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri pembukaan prosesi adat Pelas Tanah yang digelar masyarakat di Taman Bersemi, (Eks STQ) Sangatta, Jumat malam (5/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Mahyunadi menekankan bahwa tradisi Pelas Tanah bukan hanya warisan budaya yang sarat nilai spiritual, tetapi juga simbol hubungan harmonis antara manusia dan alam yang menjadi sumber kehidupan di daerah ini.
“Pelas Tanah adalah akar identitas Kutai Timur. Di dalamnya ada doa keselamatan, penghormatan kepada leluhur, dan pesan agar kita menjaga bumi tempat kita berpijak. Jika akar budaya kita kuat, maka pembangunan daerah akan berdiri kokoh,” ujar Mahyunadi di hadapan tokoh adat dan masyarakat.
Mahyunadi menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk hadir dalam pelestarian tradisi dan kebudayaan lokal melalui dukungan program terarah hingga tingkat desa. Hal ini sejalan dengan visi menjaga karakter Kutim sebagai rumah bersama berbagai suku dan etnis.
“Kutai Timur dibangun oleh keberagaman. Tradisi seperti Pelas Tanah harus diwariskan kepada anak-anak kita agar jati diri daerah tetap hidup dan menjadi kebanggaan,” tegasnya.
Prosesi Pelas Tanah berlangsung khidmat dengan rangkaian doa adat, penyampaian petuah leluhur, serta pagelaran seni dan budaya tradisional. Masyarakat tampak antusias meramaikan acara sebagai wujud syukur dan harapan akan keselamatan serta kemakmuran.
Mahyunadi turut mengapresiasi para tokoh adat yang terus menjaga kelestarian budaya, sekaligus mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menjadikan warisan ini sebagai fondasi perkembangan Kutim di masa depan.(adv).

