AdvertorialDiskominfo Kukar

UMKM Kukar Tumbuh Pesat, Naik Signifikan dalam 5 Tahun Terakhir

Kutai Kartanegara – Perkembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami lonjakan signifikan dalam lima tahun terakhir.

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kukar mencatat pertumbuhan jumlah UMKM dari 21 ribu pada tahun 2021 menjadi lebih dari 59 ribu di akhir 2024.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM Diskop-UKM Kukar, Fathul Alamin saat memaparkan perkembangan sektor UMKM yang kini menjadi andalan baru perekonomian daerah.

“Kita mulai tahun 2021, pelaku UMKM yang ada di Kukar itu baru di angka 21 ribu. Terakhir per Desember 2024, sudah mencapai 59.236 pelaku UMKM,” ungkap Fathul.

“Artinya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir telah terjadi penambahan lebih dari 38 ribu pelaku UMKM yang tercatat secara resmi di pemkab,” sambungnya.

Menurut dia, pertumbuhan ini tidak hanya datang secara alami, namun juga hasil dari berbagai intervensi program pemerintah.

“Itu tidak hanya pertumbuhan secara mandiri, tapi melalui program pelatihan kita, program pembinaan, termasuk beberapa program bantuan yang kita salurkan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, data ini bersumber dari lintas dinas, tidak hanya dari Diskop-UKM, namun juga dari Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, dan beberapa OPD lainnya yang turut membina dan mendampingi pelaku UMKM di Kukar.

Meski demikian, Fathul menyebutkan bahwa angka tersebut belum sepenuhnya mencakup semua pelaku usaha. Pasalnya, masih banyak UMKM di Kukar yang belum terdata secara resmi dan aktif terus dijangkau dalam program tahunan pemerintah.

“Kita terus lakukan pendataan dari tahun ke tahun, tidak hanya secara konvensional tapi juga melalui pelatihan, fasilitasi legalitas usaha gratis, sertifikat halal gratis, hingga bantuan langsung,” jelasnya.

Ada pun, strategi ini dilakukan untuk menyasar pelaku usaha yang belum pernah tersentuh oleh program pemerintah sebelumnya, sehingga dapat didorong naik kelas dan menjadi bagian dari ekosistem UMKM formal.

Fathul juga menekankan pentingnya peran UMKM dalam membentuk struktur ekonomi Kukar ke depan, terutama dalam menghadapi era pasca-migas dan batu bara.

“Masa depan Kukar ini bukan lagi di batu bara, bukan lagi di migas, tapi di produk-produk usaha mikro dari teman-teman pelaku UMKM,” tegasnya. (Adv)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button