Bontang – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjafudian kembali gelar pertemuan virtual, dalam rangka serap aspirasi dunia pendidikan dengan Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang, Rabu (05/08/2021).
Acara tersebut dihadiri oleh Bilher Hutahaean (Rektor Unijaya), Bachnur Effendi (Wakil Rektor III Bid. Kemahasiswaan dan Alumni), serta mahasiswa para penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Pada tahun 2020, Hetifah Sjaifudian telah memfasilitasi mahasiswa Unijaya Bontang untuk mendapat KIP K (33 mahasiswa) dan UKT (31 mahasiswa).
Bilher Hutahean, saat membuka acara tersebut menuturkan,pihaknya berterima kasih atas bantuan KIP K dan UKT. “KIP-K dan UKT sangat membantu dalam kondisi Covid-19 seperti ini. Bukan hanya mmembantu mahasiswa, namun juga meringankan beban ekonomi kampus. Terima kasih Ibu hetifah atas perhatian kepada kami keluarga besar civitas Unijaya Bontang,”ujarnya.
Mewakili mahasiswa, Yusril Ihza Mahendra selaku Presiden pengurus BEM Unijaya Periode tahun 2021-2022 sampaikan besarnya manfaat bantuan kuliah di masa Covid-19.
“Berdasarkan statistic Bontang, jumlah penduduk miskin mencapai kurang lebih 7000 orang. Kondisi ini diperparah dengan pandemi dan PPKM yang menyebabkan banyak orang tua mahasiswa di PHK dari kerjanya atau terpaksa gulung tikar usaha. Dengan adanya UKT dan KIP K melalui Ibu Hetifah, kami sangat terbantu,” ucap Yusril.
Sementara itu, Hetifah Sjaifudian ingatkan peran strategis Bontang di masa depan.
“Dalam waktu dekat, Bontang akan menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim. Oleh karena itu, Unijaya Bontang harus terus lanjutkan kebaikan ini, mencetak lebih banyak SDM berkualitas untuk Kaltim dan Indonesia”
“Mahasiswa tidak boleh takut kuliah karena tidak ada biaya. Pasti ada bantuan dari pemerintah,” papar perempuan legislator daerah pemilihan Kaltim tersebut.
Hetifah juga ingatkan pentingnya peran pendikan tinggi dalam proses link and match dengan industri.
“Bontang juga merupakan pusat industri. Saya berharap Unijaya dapat menjadi jembatan link and match antara kebutuhan Dunia Kerja dan Industri (DUDI) dengan mahasiswa. Contohnya, Unijaya dapat kerjasama dengan perusahaan di Bontang untuk memfasilitasi kegiatan magang. Mahasiswa juga dapat magang di DPR RI. Dengan begitu, mahasiswa-mahasiswa yang lulus dapat cepat terserap di DUDI,” pungkasnya. (*)