AdvertorialDiskominfo Kutim

Perkuat Karakter dan Kearifan Lokal, Mulok Bahasa Kutai Resmi Berlaku di Seluruh Sekolah Kutim

SANGATTA – Pemkab Kutai Timur (Kutim) menegaskan keseriusannya dalam menjaga identitas dan warisan budaya lokal melalui pendidikan. Salah satunya dengan mewajibkan penerapan mata pelajaran muatan lokal (mulok) Bahasa Kutai di seluruh sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Kutim.

Kebijakan ini tidak hanya bersifat imbauan, tetapi sudah diimplementasikan secara merata di seluruh kecamatan.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Irma Yuwinda, ST, M.Si., memastikan seluruh sekolah telah menjalankan mulok tersebut sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran yang sah dan terstruktur.

Menurut Irma, tenaga pendidik yang mengajar Bahasa Kutai juga telah dipersiapkan dengan baik. Mereka mengikuti proses bimbingan teknis (bimtek) yang digelar langsung oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, sehingga kompetensinya dalam mengajar mulok ini tidak diragukan.

“Mulok kita adalah Bahasa Kutai. Semua sekolah, mulai dari kelas 1 SD sampai tingkat SMP, sudah menerapkannya. Para guru juga telah melalui bimtek resmi dari Balai Bahasa agar benar-benar kompeten dalam mengajar,” ujar Irma belum lama ini.

Disdikbud Kutim juga memastikan kesiapan sarana pendukung seperti buku ajar dan kurikulum yang sudah distandarkan. Dengan demikian, proses pembelajaran Bahasa Kutai dapat diterapkan sesuai pedoman yang berlaku di seluruh wilayah.

“Buku pelajaran dan kurikulumnya sudah tersedia lengkap. Jadi sekolah bisa langsung melaksanakan pembelajaran tanpa hambatan,” sambungnya.

Irma menekankan bahwa pelestarian Bahasa Kutai melalui pendidikan merupakan langkah penting untuk mengantisipasi menurunnya penggunaan bahasa daerah di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi.

“Bahasa adalah bagian penting dari identitas suatu daerah. Jika tidak kita tanamkan sejak dini, bukan tidak mungkin bahasa itu perlahan hilang. Karena itu mulok Bahasa Kutai wajib diterapkan untuk menjaga budaya Kutai tetap lestari,” tegasnya.

Selain memastikan penerapan mulok berjalan baik, Irma menyebut Disdikbud Kutim terus menambah jumlah guru bersertifikat melalui pelatihan berkelanjutan. Itu dilakukan terutama bagi sekolah di daerah yang masih kekurangan tenaga pengajar terlatih, sehingga mutu pembelajaran dapat terjaga secara merata.

“Komitmen kami memastikan implementasi mulok ini lancar di seluruh satuan pendidikan. Pelatihan untuk peningkatan kompetensi guru juga terus dilakukan,” ungkapnya.(adv).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button