SANGATTA — Desa Martadinata di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, dikenal memiliki potensi besar di sektor pertanian dan pariwisata. Melihat peluang tersebut, Kepala Desa Martadinata, Sutrisno, mendorong pemuda desa untuk terlibat aktif melalui Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dalam pembangunan berbasis potensi lokal. Upaya ini sekaligus diarahkan untuk memperkuat ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di desa.
Salah satu inisiatif yang kini berjalan adalah keterlibatan pemuda sebagai pemandu wisata menuju objek Wisata Goa Sampemarta. POKDARWIS juga menawarkan berbagai paket wisata yang dirancang sesuai kebutuhan wisatawan, termasuk paket yang dilengkapi makanan serta snack khas desa. Dalam penyediaan konsumsi tersebut, mereka bekerja sama dengan warga pemilik UMKM agar produk lokal terserap langsung oleh tamu yang datang.
Selain itu, warga yang belum memiliki pekerjaan tetap turut terbantu melalui penyediaan jasa ojek menuju lokasi goa.
“Untuk UMKM, khususnya penyedia snack atau konsumsi, kami masukkan dalam paket wisata. Paketnya kami susun sedemikian rupa agar makanan dan jasa ojek ikut terlibat,” ujar Adi, Ketua POKDARWIS Martadinata., Minggu (16/11/2025).
Adi mengakui bahwa upaya membangun konsep wisata ini bukan proses yang singkat. Sejak POKDARWIS terbentuk pada 2023, para pemuda memerlukan waktu hampir satu tahun untuk menggali pola pengelolaan yang tepat agar wisatawan tertarik berkunjung.
Baru pada awal 2024 mereka berhasil menemukan sistem paket wisata yang efektif dan memberikan ruang bagi UMKM lokal untuk terlibat.
“Terbentuknya POKDARWIS itu di 2023. Kami masih proses menggali bagaimana caranya tamu tertarik berkunjung. Kami mulai menawarkan paket ini sejak awal 2024 hingga sekarang,” jelas Adi.
Saat ini pemuda Martadinata telah mampu memaksimalkan potensi Wisata Goa Sampemarta sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Setiap akhir pekan, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 5 hingga 15 orang.
Dari paket-paket wisata tersebut, pelaku UMKM bisa memperoleh pendapatan tambahan sekitar Rp1.500.000 setiap akhir pekan.
Capaian ini tidak terlepas dari peran Sutrisno sebagai Kepala Desa Martadinata yang dinilai mampu mengelola potensi alam desa dan menyelaraskannya dengan kapasitas sumber daya manusia yang ada. Sinergi antara pemerintah desa, pemuda, UMKM, dan masyarakat umum membuat sektor wisata Martadinata bergerak lebih terarah dan berkelanjutan.(Adv)

