LATESTBONTANG – Suharno, anggota Komisi II DPRD Bontang, mengumumkan rencananya untuk memanggil tim dari Pemkot Bontang guna melaksanakan rapat kerja yang bertujuan untuk memantau harga dan stok bahan pangan, terutama menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Langkah ini diambil sebagai tindakan antisipatif terhadap potensi kelangkaan bahan pokok selama momen hari-hari besar keagamaan.
“Meskipun kekhawatiran tidak sebesar saat menjelang Hari Raya Idulfitri, tetapi tetap harus kita antisipasi,” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (14/11/2023).
Politisi dari PKS tersebut menyebutkan bahwa lonjakan harga pangan belakangan ini disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan, yang kemungkinan menyebabkan petani mengalami gagal panen. Menurutnya, secara hukum pasar, apabila permintaan tinggi namun stok sedikit, maka kemungkinan besar terjadi kenaikan harga pada bahan pangan. Meskipun belum ada kepastian mengenai langkah penanganan yang akan diambil, seperti operasi pasar, monitoring lapangan, atau skema lainnya.
“Kami akan menjadwalkan rapat kerja dengan pihak terkait. Kami meminta tim pemkot untuk memastikan stok bahan pokok terpenuhi di Bontang agar tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga yang signifikan,” tambahnya.
Tim Pemkot Bontang, yang umumnya terdiri dari Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda), Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) termasuk Unit Pelaksana Teknis Pasar (UPT Pasar), serta melibatkan satgas Pangan Kodim 0908/BTG dan Polres Bontang.
Setiap menjelang momen hari besar keagamaan seperti Ramadan, Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru, tim terpadu tersebut secara rutin melakukan pemantauan harga pangan di tiga pasar induk yang ada di Kota Taman, termasuk Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), Pasar Citra Mas Loktuan, dan Pasar Telihan. (adv)