Bontang. Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya serapan anggaran perubahan tahun 2023 di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Bontang. Ia menyoroti bahwa serapan anggaran hingga saat ini belum mencapai tingkat yang diharapkan.
Dikatakan Faisal, harusnya pada Agustus ini, serapan anggaran sudah melebihi 50 persen dari total anggaran. Namun, kenyataannya baru sekitar 30 persen yang terealisasi. Menurutnya, Wali Kota perlu menggenjot kinerja OPD dalam hal penyerapan anggaran. Terlebih lagi, APBD perubahan mengalami kenaikan sebesar Rp700 miliar dari jumlah sebelumnya yaitu Rp2,2 triliun.
“Kami memiliki APBD perubahan yang kini mencapai Rp2,6 triliun, namun serapan anggaran yang masih rendah menjadi perhatian. Hingga saat ini, serapan anggaran di semua OPD hanya sekitar 30 persen,” jelasnya.
Andi Faizal juga menambahkan bahwa angka tersebut menunjukkan bahwa sekitar Rp1 triliun anggaran harus dihabiskan dalam waktu empat bulan ke depan. Dimana anggaran sebesar itu yang belum terserap menjadi tantangan bersama. Dan perlu dipastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaannya dilakukan secara tepat sasaran.
Selain itu, Andi Faizal juga menyampaikan kekhawatirannya terkait penolakan usulan reses dari para anggota DPRD untuk kegiatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur lingkungan. Padahal, usulan tersebut merupakan hasil dari aspirasi masyarakat.
“Kami khawatir bahwa anggaran yang sebesar itu tidak akan terserap secara maksimal dan berakhir sebagai sisa anggaran (silpa),” tambahnya.
Kritik dari Ketua DPRD ini menunjukkan perhatian terhadap efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran publik guna mendukung pembangunan dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.