AdvertorialDiskominfo Kutim

Kesbangpol Kutim Perketat Tertib Ormas, Tejo Yuwono Soroti Banyaknya Organisasi Belum Berlegalitas

SANGATTA — Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Timur (Kutim), Tejo Yuwono, menegaskan perlunya penertiban administrasi organisasi kemasyarakatan (ormas) di daerah.

Pernyataan tersebut disampaikan pada kegiatan Sosialisasi Organisasi Kemasyarakatan yang digelar di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Selasa (18/11/2025).

Dengan dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai ormas, forum masyarakat, hingga unsur TNI/Polri, Tejo menyampaikan bahwa masih banyak ormas di Kutim yang beraktivitas tanpa legalitas yang jelas atau belum memperbarui dokumen administrasi.

“Selama ini kita temukan masih banyak ormas yang belum memiliki SKT (Surat Keterangan Terdaftar). Mereka aktif, bahkan menjalankan agenda-agenda besar, tapi tidak tercatat dalam sistem pemerintah. Ini menjadi persoalan serius,” ujar Tejo.

Untuk mengatasi ketidaktertiban tersebut, Kesbangpol memperkenalkan platform digital SIORMAS, alat yang didesain untuk memudahkan verifikasi dan tata kelola ormas. Menurut Tejo, sistem ini tidak hanya mempermudah pendaftaran, tapi juga menjadi instrumen pengawasan.

“Melalui SIORMAS, pemerintah bisa melihat aktivitas ormas secara akurat. Ini bukan untuk membatasi ruang gerak, tapi memastikan bahwa ormas menjalankan fungsinya sesuai mandat dalam demokrasi,” katanya.

Tejo menilai selama ini pemerintah sering menghadapi kendala ketika ormas mengajukan permohonan dukungan anggaran, tetapi tidak mengantongi SKT. Dengan implementasi SIORMAS, tidak ada lagi ruang abu-abu.

“Kalau syarat lengkap dan aktivitasnya jelas, maka ormas otomatis terdaftar. Legalitas ini yang kemudian menjadi dasar untuk menerima fasilitasi pemerintah, termasuk hibah,” ujar Tejo.

Dalam forum itu, Tejo memberi peringatan terbuka. Kata dia, pemerintah tidak akan lagi memberikan kelonggaran bagi ormas yang mengabaikan administrasi. Menurutnya, tata tertib organisasi adalah bagian dari menjaga stabilitas daerah.

“Ormas punya peran besar dalam menjaga kondusivitas daerah. Tapi bagaimana kami bisa bersinergi kalau administrasinya tidak rapi? Tertib administrasi adalah fondasi,” kata Tejo di hadapan peserta.

Tejo bilang, banyak potensi konflik sosial yang muncul karena misinformasi atau aktivitas ormas yang tidak terpantau. Dengan SIORMAS, Kesbangpol berharap proses monitoring bisa lebih cepat, termasuk evaluasi terhadap organisasi yang dianggap tidak aktif atau tidak jelas programnya.

Kutim saat ini, kaya Tejo, memiliki ratusan ormas yang terdaftar maupun tidak terdaftar. Dalam konteks daerah yang sedang bergerak menuju percepatan pembangunan, pemerintah memerlukan data yang presisi mengenai organisasi masyarakat yang aktif.

“Tanpa data yang valid, pemerintah akan kesulitan menyusun kebijakan. Kita ingin ormas menjadi mitra, bukan sekadar simbol,” ujar Tejo.

Dengan tema “Sinergitas Pemerintah dan Ormas dalam Menjaga Stabilitas dan Kondusifitas Daerah”, kegiatan ini juga dihadiri Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, perwakilan Kesbangpol Provinsi Kaltim, Lanal Sangatta, Kodim 0909/KTM, Polres Kutim, serta ketua FKDM, FKUB, dan FPK. (Adv).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button