Bontang. Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor meresmikan pembangunan rumah layak huni sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat Bontang pada Selasa (1/8/2023) siang. Acara ini diawali dengan tarian tradisional Jepen, yang memeriahkan kedatangan Gubernur Isran Noor di Kelurahan Guntung. Hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Wali Kota Bontang Basri Rase, dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.
Bantuan ini berasal dari berbagai sektor, termasuk perbankan, pertambangan, BUMN, jasa konstruksi, perusahaan daerah provinsi, dan sektor perkebunan. Ketua Badan Pengelola Rumah Layak Huni Provinsi Kaltim, Muh. Taufik Fauzi, menyebutkan bahwa sebanyak 131 unit rumah layak huni telah dibangun pada tahun 2022.
“Untuk tahun 2023, direncanakan akan dibangun sebanyak 73 unit rumah layak huni tambahan,” terangnya.
Dari jumlah tersebut, 18 unit akan dibangun di Bontang. Kelurahan Guntung dan Loktuan akan menerima 2 unit rumah, sedangkan 13 kelurahan lainnya akan menerima masing-masing 1 unit. Dirut Keuangan dan Umum PKT, Qomaruzzaman, mengumumkan bahwa PT. Pupuk Kaltim berpartisipasi dengan menyumbangkan 18 unit rumah layak huni senilai 2 Milyar 70 Juta.
“Saya berharap bahwa bantuan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi penerima dan memperkuat hubungan yang baik antara perusahaan dan komunitas setempat,” ucapnya.
Wali Kota Basri Rase mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PKT dan berharap kerjasama antara perusahaan dan pemerintah dapat terus berjalan dengan baik. Dia juga menyampaikan tantangan terkait pasokan air minum di Kota Bontang serta permintaan bantuan terkait penanganan banjir.
“kerjasama antara sektor swasta dan pemerintah merupakan salah satu kunci untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi warga,” katanya.
Gubernur Isran Noor mengungkapkan rasa syukurnya atas kontribusi PT. Pupuk Kaltim dan perusahaan lainnya dalam penyediaan rumah layak huni. Dia menyatakan pentingnya rumah bagi kesejahteraan masyarakat dan berharap dapat membangun 3000 unit rumah layak huni dengan dukungan CSR dari perusahaan-perusahaan di Kaltim.
“Biaya pembangunan rumah layak huni adalah 115 juta rupiah per rumah. Rumah-rumah tersebut memiliki luas berbeda, dengan yang terbuat dari kayu memiliki luas 45 meter persegi dan tiga kamar, sementara rumah beton (semi permanen) memiliki luas 36 meter persegi,” terangnya.
Selain program rumah layak huni, Gubernur Isran Noor juga memiliki target untuk program perbaikan rumah atap, lantai, dan dinding (Aladin) sebanyak 2000 unit di seluruh Kaltim dengan biaya sekitar 25 juta rupiah per rumah. Meskipun Gubernur Isran Noor akan segera pensiun pada 30 September mendatang, dia berharap bahwa program-program ini akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan penerusnya.