AdvertorialDPRD Bontang

Gelar RDP Komisi I Fasilitasi Permasalahan Pembayaran Upah Cleaning Service Ex Karyawan PT. TMM

LATESTBONTANG – Ketua Komisi I DPRD Bontang Muslimin menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), bersama Mantan karyawan Cleaning Service (CS) PT. Timorano Mitra Mandiri bersama Pemilik perusahaan, Di ruang rapat sekretariat DPRD Bontang, Bontang Lestari.

Dalam Rapat Andi Basso Sakka (Pelapor) membahas persoalan insentif puluhan karyawan yang tak kunjung di lunasi pihak PT. TMM.

” Bukan kami melaporkan, disini kami meminta solusi permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik, karena ada karyawan Cleaning Service yang belum dibayar dan ada yang sudah di bayar, “ujar Andi Baso Selasa, 28/11/2023.

Andi Baso pun mengaku masih menoleransi permasalahan tersebut sehingga tidak melaporkan ke pihak berwajib, sebab menurutnya, permasalahan tersebut tidak perlu dibawa ke rana hukum.

“51 orang masing – masing baru di bayar 700 ribu sisa 2,6 jt, sebagai bentuk panjar, “ungkapnya

Jumiati Nurdin selaku bagian Koordinator keuangan yang di tunjuk PT. TMM yang merupakan anggota cleaning service mengatakan awalnya dari 86 total karyawan yang di bayar full masih 23, sementara, 63 lainnya belum di bayar

“Setelah kami meminta secara pribadi dengan pak febry, ada yang di bayar full ada yang beberapa persen, Bulan Januari Tahun 2023 transfer 23 Juta di salurkan 56 Karyawan. Kemudian di bulan February ada 17 Juta dibagi ke 55 Orang via bank BRI,”terangnya.

Febry pemilik perusahaan PT. Timorano mengatakan pihaknya tidak akan mundur dengan permasalahan tersebut dan akan mencari solusi terkait permasalahan tersebut, hanya saja saat ini masih terbentur permasalahan keuangan.

“Untuk Sakka sendiri sudah lunas, saya akan bertanggung jawab dengan tanggungan saya silahkan datang ke rumah, jika ada pasti akan saya lunasi terangnya, karena sebagian dari mereka juga sebelumnya seperti itu langsung datang ke rumah,”timpalnya.

Sementara Ketua Komisi I Muslimin yang memimpin rapat mengatakan, Dari hasil keputusan rapat akan dibentuk koordinator berjumlah tiga orang perwakilan CS yang belum menerima upah penuh, nantinya koordinator tersebut akan mendata ulang sisa upah yang belum terbayarkan setiap anggota CS.

” 51 orang ini baru menerima Rp, 700 ribu, sisanya belum dibayar, memang kondisi dari PT. TMM sedang tidak sehat sehingga dia hanya bisa membayar secara berangsur,”ungkapnya

Muslimin pun berharap permasalahan cepat selsai setelah terbentuknya koordinator CS yang akan mendata dengan jelas daftar nama serta sisa upah yang belum terbayarkan.

“Harapan saya permasalahan ini cepat selesai jangan lagi di bawa kesini, tinggal pihak perusahaan dan koordinator yang berkomunikasi kedepannya, pihak perusahaan harus lengkapi dokumen, dan segera melakukan pembayarannya bertahap sesuai yang di sampaikan pihak perusahaan,”imbuhnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button