Bontang. Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah mengumumkan rencana mereka untuk menyelenggarakan sebanyak 77 event guna mengakselerasi pemulihan ekonomi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Taman. Langkah ini dilakukan sebagai upaya konkret untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang telah sangat mempengaruhi sektor UMKM.
Sejak awal pandemi tahun lalu, pelaku UMKM menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak akibat pembatasan dan penurunan mobilitas. Dalam rangka menghidupkan kembali perekonomian, pemerintah memutuskan untuk meluncurkan berbagai event sebagai sarana pemulihan.
Namun, respon terhadap rencana ini tidak selalu positif. Faisal, seorang anggota Komisi III DPRD Bontang, menyatakan pandangannya terhadap pelaksanaan event yang dinilai tidak merata. Ia menegaskan bahwa event-event tersebut selalu diadakan di lokasi yang sama, tanpa mencakup seluruh masyarakat Bontang, terutama UMKM di Loktuan, Bontang Utara.
“Ini seolah-olah menjadi wadah kreasi bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi, tetapi tempat pelaksanaannya selalu terpaku pada lokasi yang sama. Jika tidak di Lapangan Lang-lang, pasti di Rudal, dan tidak pernah di Selambai,” tegasnya.
Faisal mengingatkan bahwa Selambai memiliki potensi wisata yang bisa menarik kunjungan, termasuk wisata religi seperti Masjid Terapung yang dekat dengan Pelabuhan Loktuan, serta wisata kampung di atas laut Selambai. Ia berharap bahwa melalui rencana penyelenggaraan 77 event ini, aspirasi pemberdayaan UMKM dan sektor pariwisata dapat diwujudkan.
“Selambai juga memiliki daya tarik wisata yang bisa ditingkatkan, jadi saya berharap event ini bisa lebih merata dan tidak hanya terfokus pada dua lokasi saja,” tutupnya.
Dalam konteks ini, harapannya adalah agar kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah mampu memperkuat ekonomi UMKM secara merata di berbagai wilayah Bontang serta menghidupkan potensi wisata yang ada.