LATESTBONTANG – Anggota DPRD Kota Bontang, Faisal FBR, mengkritik pemerintah yang terkesan pilih kasih terhadap pengembangan pulau pesisir.
Dia mengatakan pemerintah kota saat ini terlalu fokus pada Pulau Melahing agar masuk dalam top 50 besar desa wisata di Indonesia.
Sementara itu, pulau pesisir lainnya seperti Gusung, Tihi-Tihi, dan Selangan yang saat ini kondisi infrastrukturnya membutuhkan perhatian pemerintah.
“Khusus Pulau Gusung yang saat ini terancam tenggelam akibat abrasi. Harus menjadi perhatian Pemkot Bontang. Jangan hanya promosi Pulau Melahing yang dibesar-besarkan,” ujar Faisal FBR dalam forum paripurna DPRD beberapa waktu lalu.
Walikota Bontang, Basri Rase, membantah tudingan itu. Ia menegaskan bahwa Pemkot Bontang tidak pernah pilih kasih terhadap pembangunan infrastruktur.
Ia mengatakan, pengembangan Pulau pesisir tidak bisa dilakukan secara serentak. Ia juga mengatakan, Pulau Gusung timbul akibat aktivitas Dumping salah satu perusahaan raksasa yang ada di Bontang.
“Tentu penangannya perlu berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan tersebut,” kata Basri.
Basri juga mengatakan, Pulau Melahing memang akan menjadi kebanggan bagi warga Bontang jika berhasil masuk top 50 besar desa wisata di Indonesia.
“Saat ini Pulau Melahing berada di Top 75 besar desa wisata di Indonesia,” kata Basri.
Pulau Gusung adalah pulau kecil hasil reklamasi atau Gusung yang dihuni sekitar 300 Kepala Keluarga (KK). Mayoritas profesi penghuni pulau berpasir putih ini adalah nelayan.
Selain rawan tenggelam akibat abrasi, pulau yang dulunya berukuran sekitar 1000 X 500 meter persegi ini kini fasilitas penunjang, seperti listrik, air bersih hingga fasilitas pendidikan.
Kini pulau yang masuk teritorial Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara itu ditaksir memiliki luas kurang lebih 780 X 150 meter persegi akibat terkikis air laut. (*)