SANGATTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur menegaskan komitmennya memperkuat surveilans dan pencatatan kasus penyakit menular sebagai dasar penyusunan program kesehatan yang lebih presisi. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Sumarno, mengatakan akurasi data kini menjadi kunci arah kebijakan kesehatan daerah.
“Data penyakit menular itu kita ambil dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit. Ada laporan rutin, surveilans, dan penelusuran kasus,” ujar Sumarno di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025).
Dia menyatakan, Dinas Kesehatan telah memperkuat mekanisme pencatatan dan pelaporan melalui sistem digital, sekaligus melatih tenaga kesehatan agar penyajian data seragam di seluruh wilayah. Data yang masuk kemudian diolah dan dianalisis untuk menentukan skala prioritas penanganan penyakit.
“Laporan-laporan itu yang kemudian diproses, dianalisis, dan menjadi dasar kita menetapkan prioritas. Tanpa data, program tidak bisa tepat sasaran,” katanya.
Penguatan surveilans menjadi krusial mengingat Kutim tengah memburu target eliminasi sejumlah penyakit, terutama malaria dan tuberkulosis (TB). Selain memperkuat fasilitas kesehatan, Dinkes juga membangun jejaring pelaporan dengan kecamatan, desa, sekolah, hingga sektor swasta.
“Program kesehatan harus berbasis data. Karena itu, surveilans menjadi prioritas besar kami ke depan,” ujar Sumarno.(Adv)

