LATESTBONTANG – Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, kini menjadi sorotan setelah dilaporkan oleh Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kota Bontang atas dugaan penggunaan ijazah palsu dalam pencalonan legislatifnya.
Laporan tersebut mencuat saat PHM Bontang, melalui ketuanya Udin Mulyono, mengajukan pengaduan ke kepolisian dan mendorong pengusutan secara tuntas.
Udin menyatakan, laporan ini akan diikuti oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Kaltim yang berniat mendukung penyelidikan. Menurutnya, masyarakat berhak mengetahui kebenaran terkait keabsahan ijazah yang digunakan oleh pejabat publik.
“Kita akan kawal terus proses ini agar semua jelas dan transparan,” tegasnya, Rabu (13/11/24).
Lebih lanjut, Udin menyebutkan bahwa sejumlah LSM dari provinsi telah menjalin koordinasi untuk turut menyelidiki kasus ini. Empat LSM dan sejumlah mahasiswa dikatakan telah mulai mengumpulkan bukti guna memperkuat laporan ke pihak berwajib.
“Mereka meminta agar segera ada tindak lanjut dari kepolisian Kota Bontang,” lanjutnya.
Dalam pengaduannya, Udin menyertakan bukti berupa fotokopi ijazah Strata 1 yang telah dilegalisasi. Namun, ia mengklaim bahwa nomor ijazah tersebut tidak sesuai dengan nama Andi Faizal.
Menurutnya, setelah dicek di sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), ijazah itu tercatat atas nama orang lain, bukan Andi Faizal, dan diduga digunakan dalam pencalonan legislatif periode 2019-2024 dan 2024-2029.
Menanggapi tuduhan tersebut, Andi Faizal merespons dengan sikap tenang. Ia menyebut laporan ini sebagai bentuk perhatian dari pihak-pihak tertentu menjelang Pilkada 2024.
“Saya anggap ini bentuk perhatian, apalagi menjelang Pilkada. Saya siap hadir jika diminta untuk klarifikasi,” ujarnya.
Andi Faizal menilai tuduhan ini hanyalah bagian dari upaya untuk menjatuhkan dirinya di tahun politik. Ia menekankan bahwa ia akan menghadapi semua proses dengan terbuka dan siap mengklarifikasi segala tuduhan yang dianggapnya tidak berdasar.
“Saya akan datang dengan senang hati untuk menjelaskan semuanya. Ini cara yang tidak tepat untuk menyerang,” sambungnya.
Kasus ini menarik perhatian publik, terutama menjelang tahun politik di Bontang. Berbagai pihak kini menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian serta langkah lanjutan dari instansi terkait untuk memastikan keabsahan ijazah yang digunakan Andi Faizal.