BW Desak Pemkot Bontang Lebih Selektif Saat Pemilihan Calon Penerima Bantuan Bedah Rumah
LATESTBONTANG – Bakhtiar Wakkang, anggota Komisi II DPRD Bontang, mengangkat isu kritis terkait program bedah rumah di Kota Taman. Ia menyoroti kasus di lapangan, di mana rumah kos-kosan mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah, namun kemudian pemiliknya menaikkan harga sewa setelah program tersebut selesai.
Politisi Nasdem tersebut menyimpulkan bahwa program ini tidak tepat sasaran dan tidak adil. Melalui kasus ini, ia mendesak agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani program ini menjadi lebih selektif dalam memilih calon penerima bantuan. Pria yang akrab disapa BW itu berpendapat bahwa data penerima bantuan seharusnya disusun secara akurat, dimulai dari tingkat RT, kelurahan, dan seterusnya. Jika tidak, mungkin akan muncul pandangan bahwa penerima bantuan dianggap melakukan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), bukan orang yang benar-benar membutuhkan bantuan.
“Seharusnya itu datanya dari RT, kemudian kelurahan, dan begitu seterusnya supaya bisa lebih akurat. Memang benar yang mendapatkan bantuan itu perlu dibantu, tetapi bukan rumah kos,” tegas BW di sela-sela Rapat Paripurna DPRD di Auditorium Taman Tiga Dimensi, Senin (28/11/2023) malam.
Wali Kota Bontang, Basri Rase, menanggapi keprihatinan tersebut dengan berkomitmen untuk segera menindaklanjuti. Ia berjanji untuk berkoordinasi dengan OPD terkait dan bahkan bersedia turun langsung ke lapangan untuk meninjau kasus ini agar program bantuan rumah lebih akurat dan tepat sasaran.
“Kalau perlu kita ke lapangan. Kita akan turun untuk meninjau langsung,” tantang Wali Kota Basri. (adv)