Bagus Panuntun, HSE Officer dari Hasta Panca Mandiri Utama Site Kendawangan Kalbar, menjadi peserta terbaik dalam pelatihan Training for Trainer Sertifikasi BNSP KKNI 4 di PT. Tenaga Kerja Kompeten Indonesia 22-25 Maret 2022.
Dikutip dari wikipedia, Kota Kendawangan adalah sebuah kota kecil di Kalimantan Barat, Indonesia. Kendawangan adalah sebuah kota kecil yang berada di ujung selatan provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah 7.120 km2, jumlah penduduk 181.585 Jiwa. Pertambangan dan perkebunan merupakan bidang yang paling banyak menyumbang kas daerah. Pertambangan yang ada di kendawangan adalah timah hitam, emas, intan, biji besi, alumunium (bauksit), nikel, dll.; sedangkan untuk sektor perkebunan, Kelapa sawit mandominasi selurh wilayah kendawangan. Berikut pembagian wilayah di Kendawangan.
Walaupun Jarak Bontang Ke Kendawangan sekitar 861 Km, Pak Bagus Panuntun adalah satu-satunya peserta yang mengikuti pelatihan ini dari kalimantan.
Instruktur kali ini adalah Ibu Ryska Nababan dari PT. TIDP dan Ketua LSP Transafe Dharma Persada. LSP Transafe adalah LSP yang bergerak dengan skema K3/Migas dan telah memiliki 27 Skema di bidang K3/Migas.
Pelatihan dan sertifikasi instruktur ini dilakukan secara daring. Dimulai dari tanggal 22-25 Maret pemberian materi oleh trainer, lalu dilanjutkan di tanggal 24 untuk sesi pra asesmen. Asesor yang memberikan sesi pra asesmen adalah Ibu Dyah Pelatinas.
Unit Kompetensi Training for Trainer Sertifikasi BNSP KKNI 4
Unit kompetensi Training for trainer Sertifikasi BNSP KKNI 4 yang dilalui para peserta adalah
- Menerapkan Prinsip Kesehatan Kerja Untuk Mengendalikan Resiko K3
- Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
- Melakukan Presentasi
- Menyusun Program Pelatihan
- Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan
- Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka
- Mengorganisasikan Asessmen
- Mengases Kompetensi
- Menyusun Modul Pelatihan Kerja
- Mendesain Media Pembelajaran
- Mendesain Pembelajaran Inovatif Untuk Suatu Program Pelatihan
- Mengembangkan Perangkat Asessmen
- Mengelola Bahan Pelatihan
- Mengelola Peralatan Pelatihan
Pada sesi asesmen, Asesor Ibu Reny Agustina memulai dengan Micro teaching / sesi praktek dengan dua kamera. Asesmen dilanjutkan dengan uji tulis dan wawancara.
Di akhir sesi, semua peserta direkomendasikan kompeten. Bapak Bagus mendapatkan nilai yang tinggi dan direkomendasikan menjadi Peserta terbaik (Best participant) oleh Trainer dan asesor. Beliau mengungguli peserta lain yang sudah lebih berpengalaman baik sebagai instruktur maupun sebagai asesor dengan nilai yang tipis.
Dalam wawancaranya, Pak Bagus mengambil TOT Sertifikasi BNSP KKNI 4 di TKKI, selain karena tuntutan perusahaan, juga karena ingin meningkatkan kompetensi terkait dengan training agar dapat meningkatkan jam terbang untuk meningkatkan jam terbang mengisi training.
Wawancara dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Selamat siang Pak Bagus Panuntun,
Apa saja keseruan/tantangan saat mengambil TOT KKNI 4 Sertifikasi BNSP di PT.TKKI?
Deg degan karena memang deadline untuk pengerjaan dokumen cukup singkat, namun asesor sangat komunikatif sehingga assessment berjalan lancer.
Apa hal baik yang bisa didapat dari TOT sertifikasi BNSP KKNI 4 di TKKI?
Apa, ya. Banyak, ya. Tapi yang pasti Manajemen waktu dan kemampuan untuk pembuatan silabus training
Apa saran anda untuk teman trainer lain yang belum ambil Training for trainer sertifikasi BNSP ?
Untuk segera mengambil sertifikasi karena memang selain untuk pemenuhan aspek legal juga sebagai upgrade knowledge kita.
Demikian hasil wawancara dengan Pak Bagus Panuntun, Best Participant dalam Training for trainer Sertifikasi BNSP KKNI 4.
Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman K3, PLN UP3 Pondok Kopi Sukses Laksanakan Sosialisasi K3