Antrean Panjang BBM di Bontang, DPRD Desak Pemkot Bentuk Satgas dan Minta Penambahan Jatah BBM
LATESTBONTANG – Antrean panjang kendaraan di sekitar Pom Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin membludak, bahkan terdapat keluhan bahwa proses pengisian solar memakan waktu hingga tiga hari, sesuai dengan informasi yang diterima DPRD Bontang.
Ical, perwakilan Persatuan Leveransi Bahan Bangunan (PLBB) yang anggotanya terdiri dari sopir truk menyatakan, bahwa meskipun menggunakan antrean online, mereka kesulitan mendapatkan bio solar karena harus menunggu hingga berhari-hari. “Kami membutuhkannya untuk mendukung pekerjaan kami,” ungkapnya, Senin (4/12/2023).
Menanggapi keluhan tersebut, Perwakilan Pertamina cabang Bontang – Kutai Timur, Irfan, menjelaskan bahwa jatah bio solar untuk Bontang telah sesuai. Pembagian jatah BBM didasarkan pada data kendaraan yang terdaftar di Bontang. “Bontang mendapat jatah 40 ribu KL hingga 48 ribu KL per hari, yang dibagi ke empat SPBU di Bontang,” terangnya.
Rincian pembagian jatah tersebut adalah sebagai berikut: SPBU Tanjung Laut mendapatkan 8000 KL per hari, SPBU Akawi 8000 KL per dua hari, SPBU Kilo Tiga 16.000 KL per hari, dan SPBU Yabis 8000 KL per hari. Irfan menyebutkan bahwa penambahan jatah BBM memerlukan permintaan resmi dari pemerintah kota kepada pihak Pertamina pusat.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Bontang AKP Djauhari menyoroti bahwa volume kendaraan di Bontang selalu berubah, sehingga data lama tidak dapat digunakan untuk penjatahan BBM. “Harus ada pembaharuan agar semua dapat mendapatkan BBM tanpa antrean atau keluhan yang tidak perlu,” katanya.
Nursalam, anggota Komisi II DPRD Bontang yang memimpin rapat, mendesak pemerintah kota untuk meminta penambahan BBM ke Pertamina pusat. Ia juga menyarankan pembentukan satgas untuk mengontrol penyalahgunaan BBM di lapangan, melibatkan berbagai pihak dan tidak hanya SPBU atau kepolisian.
“Tindakan kolektif sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tandasnya. (adv)