Ancaman Robohnya Bangunan di sekitar Sungai Gunung Elai, Dewan: Perlu Anggaran Darurat
LATESTBONTANG – Anggota DPRD Bontang, Faisal Fbr mengungkapkan keraguannya terhadap kemampuan anggaran perubahan dalam melaksanakan pengerjaan turap yang direncanakan di bantaran Sungai Betlehem, di Jalan Paprika, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
Ia menjelaskan bahwa prosesnya melibatkan banyak tahapan yang memakan waktu, yang justru semakin memperpanjang penyelesaian. Terlebih lagi, di penghujung Agustus akan memasuki musim penghujan.
Faisal menekankan agar pembangunan turap tidak menunggu anggaran perubahan. Ia lebih menyarankan agar pemerintah mengalokasikan anggaran darurat guna mempercepat pengerjaan turap sungai.
“Salah satu opsi adalah memanfaatkan anggaran sebesar Rp 26 miliar yang sudah disiapkan khusus untuk penurapan di sepanjang aliran Sungai Bontang, yang bisa dialihkan ke penurapan sungai di Jalan Paprika,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Komisi III DPRD Bontang berencana untuk memanggil berbagai pihak terkait, seperti PUPR, Bapelitbang, Kelurahan Gunung Elai, dan Sekda, guna membahas masalah penganggaran ini.
Faisal menegaskan komitmen Komisi III untuk terus memperhatikan masalah ini, dan menekankan pentingnya menganggarkan dana dengan tepat waktu.
“Kita tidak boleh menunggu hingga bangunan di sekitar sungai roboh sebelum tindakan diambil,” tuturnya.
Di sisi lain, Baktiar Effendi, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa longsor di Sungai Betlehem telah terjadi sejak Februari 2023. Penyebabnya adalah tersumbatnya drainase selama kurang lebih 10 tahun, yang mengakibatkan air tidak dapat mengalir dengan lancar di sekitar sungai yang tidak diturap.
Longsor semakin meluas, bahkan merusak dinding pembatas bangunan di sekitar bantaran sungai. Kontur tanah yang miring semakin memperburuk situasi dan meningkatkan risiko longsor susulan.
Menanggapi hal ini, Bambang Permadi, Ahli Muda Jabatan Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Bontang, menjelaskan bahwa pengerjaan turap hanya dapat dianggarkan dalam APBD-Perubahan. Selain itu, pengerjaannya akan dilakukan secara swakelola bersama TNI Bontang dengan pengerjaan type II, agar lebih efektif dan efisien.
Dalam upayanya, Bambang berkomitmen untuk mempercepat pengerjaan turap melalui APBD-Perubahan, tanpa perlu melalui proses tender yang memakan waktu yang sempit. Kerjasama dengan TNI Bontang akan memungkinkan penyelesaian yang lebih cepat. (*)