DPRD Bontang

Banjir Rob Masih Jadi Momok Masyarakat Bontang, Yasier Desak Pemkot Beri Solusi Konkret

LATESTBONTANG – Banjir rob kembali masihe.jadi momok bagi masyarakat Bontang. Khususnya di wilayah pesisir di Kota Bontang, seperti Bontang Kuala, Loktuan, dan Berebas Pantai. Genangan air laut yang naik ini tidak hanya menutupi jalan utama, tetapi juga merendam rumah-rumah warga, mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

Kondisi ini memunculkan keluhan dari warga pesisir yang merasa penanganan pemerintah belum maksimal. Salah seorang warga Bontang Kuala, Aminah (45), menyebut banjir rob sudah menjadi fenomena rutin yang sangat meresahkan.

“Setiap tahun kami mengalami ini. Rumah kami sering terendam, tapi solusi dari pemerintah belum terlihat nyata,” ujarnya kepada media ini.

Ia menambahkan bahwa banjir tidak hanya berdampak pada aktivitas sehari-hari tetapi juga kesehatan keluarganya.

“Air kotor dari laut sering membawa penyakit. Anak-anak kami sering sakit, tapi kami harus bertahan karena tidak ada pilihan,” keluhnya.

Anggota DPRD Kota Bontang, Yasier Arafat, turut menyoroti persoalan ini. Ia menilai jika banjir rob memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah. Pasalnya, bukan hanya masalah tahunan, tetapi ancaman yang terus mengganggu kehidupan warga pesisir.

“Pemerintah harus segera menyusun solusi konkret, bukan sekadar program tanpa aksi,” tegasnya, Jumat (15/11/2024).

Ia mengusulkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menjalin koordinasi dengan Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai untuk mencari solusi berkelanjutan. Menurut dia, keberhasilan kota lain seperti Semarang dalam menangani banjir rob bisa menjadi acuan.

“Di Semarang, mereka berhasil mengatasi banjir rob dengan membangun infrastruktur yang tepat. Ini harus menjadi inspirasi bagi Bontang,” ucapnya.

Selain infrastruktur, ia menekankan pentingnya alokasi anggaran yang memadai untuk penanganan banjir rob. Ia berharap program ini masuk dalam daftar prioritas pemerintah, terutama untuk melindungi masyarakat pesisir.

“Masalah ini tidak bisa diselesaikan tanpa komitmen anggaran. Pemerintah harus hadir dengan langkah nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, warga pesisir berharap adanya percepatan tindakan dari pemerintah untuk mengurangi dampak banjir rob. Mereka menginginkan solusi yang tidak hanya mengatasi genangan air tetapi juga melindungi kehidupan mereka dari kerugian yang terus berulang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button